MURAh @OTOMOT1f … 271212_110417

inves + trading cara maen saham @ warteg (EXCEL FILE)

KARAWANG ID – Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengatakan industri otomotif semakin serius membidik Indonesia, tidak hanya sebagai pasar potensial dan basis produksi kendaraan, tetapi juga pusat penelitian dan pengembangan untuk menciptakan inovasi produk.

“Langkah ini dapat memperkuat struktur industri nasional sekaligus mendorong masuk ke dalam aktivitas rantai nilai global,” katanya dalam peresmian fasilitas Research and Development (R&D) Center PT Astra Daihatsu Motor (ADM) di Karawang, Jawa Barat, Senin.

Menperin, melalui keterangan tertulis yang diterima Antara, mengatakan Kemenperin mengapresiasi ADM atas komitmennya untuk menjadikan Indonesia sebagai basis produksi kendaraan sekaligus tempat alih teknologi di bidang rancang bangun dan rekayasa kendaraan melalui pendirian dan perluasan pusat riset dan pengembangan itu.

Airlangga yakin, pembangunan itu akan memposisikan Indonesia sebagai salah satu pemain global, khususnya di jenis kendaraan yang selama ini menjadi unggulan Daihatsu di pasar dunia.

“Diharapkan, nantinya, kegiatan riset kendaraan tersebut dapat sepenuhnya dikerjakan dan dikembangkan secara mandiri oleh putra-putri bangsa Indonesia,” ujarnya.

Pada kesempatan tersebut, juga dirayakan pencapaian PT ADM yang mampu menembus jumlah produksi hingga lima juta unit sampai dengan bulan Maret 2017. Capaian yang tercatat dalam Museum Rekor-Dunia Indonesia (MURI) ini membuat Airlangga tambah optimistis untuk mengejar target produksi 2,5 juta unit tahun 2020.

Hal ini juga didukung oleh kebijakan pemerintah yang menjadikan industri otomotif sebagai salah satu sektor andalan yang memiliki peran besar terhadap PDB nasional.

“Kami harapkan pencapaian ini menjadi momentum penting untuk memaksimalkan sektor industri otomotif dalam memberikan kontribusi bagi pertumbuhan ekonomi agar menjadi lebih baik,” kata Airlangga.

Oleh karena itu, diperlukan koordinasi serta pemahaman visi dan misi antara pemerintah dengan pelaku usaha.

“Maka, kami mengimbau kepada para produsen otomotif supaya terus meningkatkan inovasi teknologi, investasi, tenaga kerja, serta menggandeng semaksimal mungkin mitra lokal dalam rangka memperkuat struktur industri otomotif nasional,” paparnya.

Pusat Inovasi Presiden Direktur ADM Sudirman MR mengatakan, Daihatsu merupakan satu-satunya pabrikan otomotif di Indonesia yang memiliki pusat inovasi lengkap.

Misi utama R&D Center ini adalah mengembangkan produk-produk yang sangat sesuai dengan konsumen di Indonesia, baru kemudian diusahakan untuk ekspor, ujar dia.

Menurut Sudirman, pembangunan R&D Center ini merupakan bentuk komitmen Daihatsu dalam meningkatkan kemampuan sumber daya manusia di Indonesia.

“Daihatsu akan terus melakukan pengembangan kompetensi kepada putera-puteri bangsa agar kelak memiliki kemampuan rancang bangun produk otomotif nasional dengan kualitas global,” tuturnya.

Investasi Rp 1 Triliun

R&D Center ADM dibangun secara bertahap sejak tahun 2011 dengan nilai investasi sekitar Rp 1 triliun dan total lahan seluas 25 hektare. Pusat inovasi ini memiliki tiga fasilitas utama yaitu Design Buliding, Engineering Building, dan Test Course.

Fasilitas Test Course memakan lahan paling banyak, dengan luas 24 hektare. Sebanyak satu hektare sisanya dihabiskan untuk Design Center dan Engineering Center. Untuk test Course sendiri di dalamnya memiliki 24 macam kondisi jalan di Indonesia, empat tipe tanjakan, tes banjir dua arah, dan lumpur.

Pada R&D Center ini juga terdapat standar proses atau tahapan dalam membuat dan mengembangkan suatu produk. Mulai dari Market Survey & Product Planning, Product Design, Product Engineering Design, Prototype Making, Prototype Testing, Production Tooling, Production Trial, Mass Production, hingga Sales & After Sales Services.

Sudirman menambahkan, torehan produksi lima juta unit tak lepas dari dukungan mitra industri komponen dalam negeri, yang melibatkan 263 pemasok lapis pertama dan 1.315 lapis kedua dan mengalokasikan 900 ribu tenaga kerja.

“Secara total, kapasitas produksi kami sebesar 530 ribu unit per tahun, dari pabrik Karawang 200 ribu unit dan pabrik Sunter 330 ribu unit,” ungkapnya.

Adapun, total produksi lima juta unit tersebut dibagi dalam dua merek, Daihatsu 2.447.211 unit (49%) dan Toyota 2.552.789 unit (51%).

 

Selain memenuhi pasar domestik, kendaraan Daihatsu yang diproduksi di Indonesia juga diekspor ke 54 negara yang berada di Asia, Afrika, dan Amerika Latin.

Hadapi Industry 4.0

Pada kesempatan itu pula, Menperin menjelaskan, pusat inovasi yang dibangun oleh industri otomotif ini salah satu upaya untuk menghadapi era Industry 4.0.

“Karena inovasi merupakan kebutuhan pelaku industri agar dapat berdaya saing memasuki revolusi industri ke-4, dengan memanfaatkan teknologi terkini seperti robotic, 3D printing, artificial intelligence, dan internet of things,” paparnya.

“Di sektor otomotif, menurut Airlangga, pemerintah tengah berupaya mengembangkan kendaraan low carbon emission vehicle (LCEV). Program ini melanjutkan suksesnya dari kendaraan jenis low cost green car (LCGC).

“Kami tengah mengkaji untuk kendaraan emisi yang lebih rendah. Produksi kendaraan bisa mengikuti perkembangan teknologi terbaru seperti hybrid, dan pemerintah juga sedang mendorong produksi kendaraan pedesaan,” ujarnya.

Untuk mencapai sasaran tersebut, salah satu prasyarat yang dibutuhkan adalah tenaga kerja yang terampil. Oleh karena itu, Kementerian Perindustrian meluncurkan program pendidikan vokasi yang link and match antara SMK dengan industri.

“Kami sudah melaunching di Jawa Timur, yang akan dilanjutkan di Jawa Tengh dengan melibatkan 100 industri dan lebih dari 360 SMK. Program ini bertahap ke daerah-daerah lainnya,” tutur Airlangga.

Airlangga menegaskan, tujuan pendidikan vokasi ini selain untuk menyiapkan tenaga kerja industri yang terampil, juga akan mempu meningkatkan daya saing Indonesia dalam sektor manufaktur.

“Tentunya diharapkan industri akan terus menjadi motor penggerak bagi pertumbuhan ekonomi nasional secara keseluruhan,” ucapnya.

Situasi ekonomi global yang sedang tertekan, menurutnya, tidak hanya dialami di kawasan Asia, namun juga dihadapi dunia.

“Di tengah-tengah penurunan ekonomi tersebut, perekonomian Indonesia pada tahun 2016 ternyata masih tetap tumbuh di atas lima persen,” pungkasnya. (gor)

ets-small

Jakarta detik- PT Astra Daihatsu Motor (ADM) meluncurkan New Astra Daihatsu Ayla, generasi kedua dari Astra Daihatsu Ayla yang sudah hadir di Indonesia sejak 9 September 2013.

Senior Executive Director ADM, Tsuneo Itagaki mengatakan dibandingkan generasi sebelumnya, kendaraan LCGC (Low Cost Green Car) terbaru dari Daihatsu ini punya tampilan yang lebih stylish dan sporty, serta lebih bertenaga dengan dua pilihan mesin, yaitu 1.0L dan 1.2L dual VVT-i.

“Selain memiliki dua pilihan mesin, New Astra Daihatsu Ayla juga punya fitur interior baru, serta kabin dan bagasi yang lebih luas,” papar Tsuneo Itagaki, di peluncurkan New Astra Daihatsu Ayla, di Jakarta, Jumat (7/4).

Untuk New Ayla 1.2L, tampilannya lebih stylish berkat adanya projector headlamp, LED daytime running light (DRL), polished alloy wheel, dan LED rear combi lamp. Sedangkan di bagian interior ada tambahan Audio 2DIN Touchscreen dan Steering Switch. Adanya fitur Immobilizer juga menjadikan kendaraan ini lebih aman, karena hanya dapat dinyalakan jika menggunakan kunci asli. Sedangkan untuk New Ayla 1.0L, model ini juga memiliki desain grille dan bumper depan yang baru.

New Astra Daihatsu Ayla hadir dengan sembilan tipe varian dan enam pilihan warna yaitu putih, hitam, silver, abu-abu, merah, dan orange.

 

Herman/PCN

BeritaSatu.com

Jakarta – PT Astra Daihatsu Motor (ADM) resmi meluncurkan New Astra Daihatsu Ayla, generasi kedua dari Astra Daihatsu Ayla yang sudah hadir di Indonesia sejak 9 September 2013. Dibandingkan generasi sebelumnya, LCGC (Low Cost Green Car) terbaru Daihatsu ini punya tampilan yang lebih stylish dan sporty. Pilihan mesinnya juga ada dua, yaitu 1.0L dan 1.2L dual VVT-i.

“New Astra Daihatsu Ayla mengalami banyak perubahan dari sisi eksterior dan interior. Kabin dan bagasinya juga lebih luas,” papar Senior Executive Director ADM, Tsuneo Itagaki, di peluncurkan New Astra Daihatsu Ayla, di Jakarta, Jumat (7/4).

New Astra Daihatsu Ayla hadir dengan sembilan tipe varian dan enam pilihan warna yaitu putih, hitam, silver, abu-abu, merah, dan warna baru orange metalic khusus untuk pilihan mesin 1.2L. Untuk harganya mulai dari Rp 92.550.000 sampai Rp 146.250.000 OTR (on the road) Jabodetabek. Berikut daftar lengkapnya :

Mesin 1.0L :

1. Tipe X Deluxe Rp 123.750.000 (MT), Rp 132.800.000 (AT)

2. Tipe X Airbag Rp 120.000.000 (MT), Rp 129.050.000 (AT)

3. Tipe X Rp 116.400.000 (MT), Rp 125.450.000 (AT)

4. Tipe M Rp 109.050.000 (MT), Rp 118.050.000 (AT)

5. Tipe D+ Rp 104.750.000 (MT)

6. Tipe D Rp 92.550.000 (MT)

Mesin 1.2L :
1. Tipe R Deluxe Rp 136.250.000 (MT), Rp 146.250.000 (AT)

2. Tipe R Rp 132.250.000 (MT), Rp 142.250.000 (AT)

3. Tipe X Rp 125.250.000 (MT), Rp 135.250.000 (AT)

Herman/PCN

BeritaSatu.com

animated-rocket-and-space-shuttle-image-0026

JAKARTA POST : PT Astra International has revamped its dominance in the national automotive industry, thanks to the selling-out of low-cost green cars (LCGC). However, there is a risk of competition among the company’s internal brands after its launch of new cheap cars recently.

From January to September, Astra managed to sell 422,494 cars, up 10.5 percent year-on-year (yoy). The growth was considered stellar compared to national four-wheel ( 4W ) sales, which rose by not more than 2.5 percent yoy. The increase was mainly generated by Astra’s Toyota and Daihatsu brands, with sales of their newly launched Calya-Sigra types remaining firm.

Hence, the market share of Astra has increased significantly to 54 percent from 50 percent a year ago. Astra’s position has been stronger since Mazda Motor was reported to be leaving the Indonesian car market, following Ford Motor, which stopped its Indonesian operations in June.

Astra’s 4W market share

Source: (Gaikindo/Mandiri Sekuritas)

According to Mandiri Sekuritas’ recent research report, the impact of cannibalization from the newly launched Cayla to existing Agya has been widely anticipated. However, Astra’s policy continues to hamper the sales of the non-LCGCs, such as the Toyota Avanza, leading to the car-price decline of between 9 and 10 percent.

As a note, the Toyota Cayla – along with its low-end twin Daihatsu Sigra – was launched in early August. The seven-seater type may be more expensive than Toyota’s first LCGC model but it is surely comparable to the mainstay Avanza.

Two other brokerage houses also note that cannibalization is a potential risk. Nomura Indonesia in a letter sent to clients on Oct. 18 also warned of some risks, such as car oversupply or potential cannibalization by new LCGC models.

LCGC contribution to national and Astra car sales

Source:(CIMB/Data)

Meanwhile, CIMB also mentioned a potential cannibalization risk given Astra’s current product positioning. However, the risk should not materialize in the short term as each model has its own segment.

The LCGC segment has continually grown in recent years. Astra’s models accounted for 75 percent of the LCGC market. According to the CIMB research report, the LCGC segment increased 14 percent yoy as of July and accounted for 18 percent of total market volume. The figures showed a wider LCGC market share compared with its only 16 percent contribution to the total market volume last year. (dan)

Source: Bareksa

ets-small

JAKARTA, KOMPAS.com — Dirjen Industri Logam, Mesin, Alat Transportasi, dan Elektronika (ILMATE) Kementerian Perindustrian I Gusti Putu Suryawirawan menyampaikan, program Low Cost Green Car (LCGC) atau Kendaraan Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2) pada tahap pertama telah mendatangkan komitmen investasi senilai 6,5 miliar dollar AS atau senilai Rp 85 triliun, baik dari industri otomotif maupun industri komponen otomotif.

Putu menambahkan, capaian tersebut juga mendorong penciptaan lapangan tenaga kerja baru di sektor manufacturing sebanyak 30.000 orang.

“Sementara itu, penciptaan lapangan tenaga kerja baru di sektor distribusi mobil dan komponen, dealer dan pemasaran, workshopdan aftersales service diperkirakan mencapai 40.000 orang,” ungkapnya, Selasa (2/8/2016) di Jakarta.

Sementara itu, Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto mengimbau produsen otomotif agar secara terus-menerus menjaga bahkan meningkatkan kualitas serta menepati jadwal komitmen manufaktur dan mengutamakan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) yang telah diprogramkan.

“Ke depannya, diharapkan juga untuk pengembangan program sejenis, industri-industri otomotif kita mengajak serta industri kecil dan menengah (IKM) yang kita miliki, seperti IKM logam, karet, plastik, dan kulit, sebagai pendukung industri otomotif,” tuturnya.

Hal ini sejalan dengan Rencana Induk Pembangunan Industri Nasional (RIPIN) yang menyatakan pengembangan industri otomotif sebagai salah satu dari 10 industri prioritas andalan.

Oleh karena itu, lanjut Airlangga, Pemerintah Indonesia bertekad untuk menjaga, meningkatkan, dan menyempurnakan iklim usaha yang kondusif sehingga para investor memiliki kepastian berusaha yang lebih baik dalam menyusun pengembangan industrinya secara lebih terukur dan terencana.

“Kami yakin melalui berbagai paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah akan semakin meningkatkan iklim usaha yang ada, dan pada akhirnya akan semakin meningkatkan kepercayaan investor untuk masuk ke Indonesia,” ujarnya.

Selasa (2/8/2016) ini, Daihatsu Sigra dan Toyota Calya diluncurkan di PT Astra Daihatsu Motor Karawang Plant, Karawang, Jawa Barat.

Daihatsu Sigra dan Toyota Calya, dua produk model terbaru hasil kolaborasi ini, merupakan kelanjutan dari program Low Cost Green Car (LCGC) atau disebut Kendaraan Hemat Energi dan Harga Terjangkau (KBH2).

Emoticons0051

Karawang ID- PT Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP), Jawa Barat, meluncurkan dua produk teranyar yakni Astra Toyota Calya dan Astra Daihatsu Sigra, Selasa (2/8).

Produk tersebut merupakan kolaborasi antara Daihatsu dan Toyota yang merupakan kendaraan hemat energi dan harga terjangkau (KBH2).

“Peluncuran dua produk new model kendaraan bermotor produksi kolaborasi antara Astra Daihatsu Motor dan PT Toyota Astra Motor yang merupakan kelanjutan dari program low cost green car (LCGC) atau yang biasa disebut sebagai program kendaraan hemat energi dan harga terjangkau (KBH2),” ujar Menteri Perindustrian Airlangga Hartarto di PT Astra Daihatsu Motor Karawang Assembly Plant (KAP), Jawa Barat, Selasa (2/8).

Dia mengatakan, program itu bagi PT Astra Daihatsu Motor adalah model generasi kedua dengan kapasitas penumpang mencapai tujuh orang. Lebih lanjut Airlangga mengatakan, tambahan investasi untuk program ini sebesar Rp 2,4 triliun di pabrik yang berkapasitas produksi 200.000 unit per tahun.

Dan yang lebih membanggakan lagi, kata dia, kedua produk bermuatan komponen dalam negeri mencapai 94% dan selebihnya, komponen luar negeri 6%. Dengan menyerap tenaga kerja hingga 600.000 karyawan.

“Generasi kedua dengan tujuh penumpang ini diharapkan dapat diminati oleh masyarakat,” ucapnya.

Dengan harga terjangkau, kata dia, pabrikan asal Jepang ini mematok harga di kisaran US$ 10.000 per unit.

Lokasi pabrik kedua otomotif terbesar ini berada di Kawasan Industri Surya Cipta, Desa Kutanegara, Kecamatan Ciampel, Karawang. Produk terbaru ini diluncurkan dengan dominasi warna merah (Calya) dan biru (Sigra). Paduan yang harmonis dalam berkolaborasi kedua produk tersebut.

Pasar Meningkat
Sementara itu, Presiden Direktur PT Astra Daihatsu Motor Sudirman MR mengatakan, berdasarkan data dari Gaikindo, pasar mobil sejak 10 tahun terakhir ini mengalami peningkatan yang cukup signifikan.

“Sejak 10 tahun terakhir ini, rata-rata pertumbuhan pasar otomotif mengalami pertumbuhan 11,4 persen per tahun. Dari 533 unit menjadi 1 juta unit pada 2015 atau ada peningkatan dua kali lipat. Pasar otomotif di Indonesia sangat menjanjikan,” ujar Sudirman.

Dia menegaskan, dengan kehadiran produk terbaru ini pasar otomotif bergerak terus. “Kami optimistis pasar otomotif beregerak terus,” ujarnya.

Dia menjelaskan produk terdahalu seperti Avanza, Rush, dan Terios, telah sukses di pasar otomotif.

“Terlebih lagi pemerintah telah menunjukkan komitmennya dengan program KBH2 ini,” ucapnya.

Dia mengungkapkan, kualitas rakitan di pabrik KAP Karawang telah memenuhi standar eksopr ke puluhan negara. Lokal konten (komponen dalam negeri) 94% dan 6% dari luar negeri

Turut hadir dalam peluncuran tersebut Presiden Direktur PT TAM Mr Hiroyuki Fukui. Ia mengatakan, sejak 2003 Daihatsu telah menorehkan sejumlah produk di Indonedia hingga memenuhi kebutuhan pelanggan. “Kita memberikan banyak kegunaan kepada pelanggan,” ujarnya.

Dia menargetkan, ekspor pada 2016 mencapai 8.000 unit. Dengan peluncuran produk terbaru ini, menjunjukan perbedaan yang dilakukan oleh kedua pabrikan Jepang ini.

“Kami yakin ini kedua produk ini menjadi brand value kami,” pungkasnya.

Sejak pertengahan Juli lalu, Calya dan Sigra sudah dikirim ke sejumlah diler di Tanah Air. Bahkan, konsumen bisa memesan mobil LCGC itu dengan uang tanda jadi sebesar Rp 5 juta.

 

Mikael Niman/YS

Suara Pembaruan

animated-rocket-and-space-shuttle-image-0026

Jakarta (ANTARA News) – Agen tunggal pemegang merek Nissan Datsun di Indonesia, PT Nissan Motor Indonesia, yang turut serta di Pekan Raya Jakarta 2016 lewat merek Datsun mencatatkan hasil positif selama mengikuti gelaran multipameran tersebut di JI Expo Kemayoran, 11 Juni-17 Juli 2016.

Datsun berhasil membukukan penjualan sebanyak 639 unit sepanjang PRJ 2016 atau mengalami kenaikan 20 persen dibandingkan pameran serupa tahun lalu, demikian keterangan pers yang diterima di Jakarta, Senin.

“Kami senang PRJ 2016 berlangsung tanpa kendala dan hasilnya pun melebihi ekspektasi kami, baik dari siai penjualan maupun jumlah kunjungan ke anjungan kami dibanding tahun lalu,” kata Head of Datsun Indonesia Indriani Hadiwidjaja.

Pada PRJ 2016 Datsun memperkenalkan varian Spesial Lebaran yang memberikan sumbangsih positif dalam aktivitas penjualan di ajang tersebut dengan laku sebanyak 130 unit, terdiri dari 102 unit Datsun GO+ Panca T-Style dan 28 unit Datsun GO Panca T-Active.

Sementara itu varian Datsun GO+ Panca laku 413 unit dan 96 unit untuk Datsun GO Panca selama PRJ 2016.

Selain menawarkan berbagai program penjualan menarik, Datsun lewat anjungan mereka di PRJ menghadirkan berbagai hiburan untuk pengujung termasuk arena bermain anak Datsun Playground dan kontes bakat anak Datsun Talenta.

Berkat itu pula anjungan Datsun yang menempati area Open Space 2 dinobatkan sebagai anjungan ketiga terbaik kategori luar ruangan PRJ 2016.

Editor: Ruslan Burhani

 

rose KECILJakarta–PT. Astra International, Tbk (Grup Astra) mencatatkan laba bersih konsolidasi sebesar Rp14,46 Triliun pada 2015. Grup Astra memiliki enam lini bisnis, yaitu otomotif, jasa keuangan, alat berat dan pertambangan, agribisnis, infrastruktur, logistik dan lainnya serta teknologi informasi.

Tiga bisnis utama yang menopang laba Grup Astra adalah Otomotif, Jasa Keuangan, serta Alat Berat dan Pertambangan.

Otomotif masih menjadi kontributor terbesar dengan laba mencapai Rp7,46 triliun. Jasa Keuangan mencatatkan laba Rp3,56 triliun. Sementara Alat Berat dan Pertambangan mencatatkan laba bersih Rp2,34 triliun.

Bisnis lainnya, agribisnis mencatatkan laba Rp493 miliar. Infrastruktur dan Logistik mencapai Rp406 miliar. Sementara teknologi informasi mencapai Rp204 miliar. (*)

PT Astra International Tbk (ASII) melalui dua anak usahanya yang bergerak dalam bidang pembiayaan berhasil membukukan kenaikan laba sepanjang tahun 2015. PT Federal International Finance (FIF)  berhasil membukukan laba bersih Rp1,51T atau meningkat 15,26% dibanding laba bersih tahun 2014 sebesar Rp1,31T. Sementara PT Astra Multi Finance (AMF) mencatatkan laba bersih mencapai Rp52,48M, meningkat 50,45% dari laba bersih yang dibukukan pada tahun 2014 sebesar Rp34,88M.
Sumber : IPS RESEARCH

long jump icon

TEMPO.CO, Jakarta -Direktur Jenderal Perundingan Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Bachrul Chairi mengatakan daya saing Indonesia untuk industri komponen sudah berada pada tier 2 untuk otomotif yang mobil. Adapun komponen yang diproduksi Indonesia antara lain kerangka mobil, sasis, kabel, cakram rem, ban, dan velg.

“Itu sudah diproduksi di Indonesia,” kata Bachrul di TDR Technology Center, Kamis, 31 Desember 2015.

Dengan kontribusi itu, menurut Bachrul, mendorong  beberapa perusahaan asing untuk meningkatkan investasi di Indonesia, seperti Jepang melalui Toyota dan Mitsubishi. Pada tahun 2005, perusahan tersebut menambahkan investasinya sehingga menunjang pengembangan komponen otomotif pada tier ketiga.

Toyota dan Mitsubishi pelan-pelan sudah mengalihkan banyak produksinya ke Indonesia. Hal ini terjadi karena Indonesia akan menjadi basis untuk produksi ekspor komponen otomotif.

Bachrul mencatat, pada 2014 produksi komponen sudah mencapai US$ 4,5 miliar. Pada tahun ini, produksi tumbuh menjadi US$ 5 hingga 6 miliar. “Diperkirakan, 4 hingga 5 tahun ke depan bisa mencapai US$ 10 miliar.”

Selain komponen, aksesoris otomotif juga diproduksikan dan dipasarkan oleh Indonesia di pasar global. Bachrul memperkirakan, nantinya komponen mobil otomotif akan bisa menggantikan produk utama ekspor Indonesia di masa yang akan datang.

LARISSA HUDA

long jump icon

JAKARTA kontan. Penjualan mobil murah alias low cost green car (LCGC) mulai terasa tak meriah tahun ini. Sebab sampai September 2015, penjualan LCGC mengalami penurunan 8% menjadi 117.249 unit ketimbang periode yang sama 2014 sebanyak 127.460 unit.

Penurunan penjualan LCGC memang tak sedalam rata-rata penurunan penjualan mobil yang mencapai 18%. Sebagai gambaran, dalam catatan Gabungan Industri Kendaraan Bermotor (Gaikindo) sepanjang Januari-September  menjadi 764.683 unit sampai September 2015. Adapun periode sama tahun lalu penjualan mobil sebanyak 932.668 unit.

Noegardjito, Sekretaris Gaikindo, menyatakan, peminat mobil murah lebih baik ketimbang segmen lain. “Karakter pasar LCGC sama dengan pasar mobil multi purpose vehicle (MPV),” kata Noegardjito kepada KONTAN, Selasa (13/10).

Merek mobil LCGC yang mencatat penurunan penjualan adalah Toyota Agya. Sampai September 2015, penjualan Agya turun 25% menjadi 40.746 unit ketimbang periode sama tahun 2014 yang sebanyak 50.945 unit.

Rahmat Samulo, Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor, menyatakan tahun ini lebih realistis menetapkan target penjualan mobil termasuk LCGC. “Kami berusaha mempertahankan market share,” jelas Rahmat.

Berbeda dengan Honda Prospect Motor (HPM) yang mencatat kenaikan penjualan LCGC Brio Satya sebesar 14% jadi 21.587 unit dibandingkan dengan periode yang sama 2014. “Pesanan naik saat pameran,” kata Jonfis Fandy, Direktur Marketing & After Sales Service HPM.

Editor: Hendra Gunawan.

PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) inilah.com

Pada perdagangan Jumat (3/10/2014), saham PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) ditutup menguat Rp270 (6,24%) ke Rp4.600 per saham.

Saham PT Indomobil Sukses Internasional (IMAS) berada dalam tren bearish untuk jangka panjang. Tren jangka pendek juga bearish.

Akan tetapi, pekan lalu, laju kenaikan saham ini cukup tinggi dan berhasil memantul dari area support di kisaran Rp4.300 dan berhasil mencapai target MA25 di Rp4.650.

Indikator stochastic juga bergerak bullish dan masih ada potensi pergerakan naik. Begitu juga dengan momentum The Relative Strength Index (RSI). Jika saham ini berhasil naik lagi dan breakout MA25, di Rp4.650, akan melanjutkan penguatan ke Rp4.850 yang menjadi resistance-nya sepekan ke depan.

Jika dari resistance dari tren bearishnya di Rp4.650 tersebut memantul ke bawah, saya sarankan hindari dulu atau jualan. Sebab, tren jangka panjangnya masih bearish juga. Jika menguat dan menembus Rp4.650, IMAS mengonfirmasi keluar dari tren bearish dan coba membuat tren baru.

Dalam sebulan ke depan, support berada di Rp4.300 dan resistance di Rp4.850. Saya rekomendasikan, siap-siap untuk distribusi, profit taking jika tidak kuat menembus resistance. Jika tembus resistance, bisa diakumulasi.

TEMPO.CO, Jakarta – Akibat kenaikan tarif dasar istrik (TDL), industri otomotif harus melakukan efisiensi secara besaran-besaran agar bisa bersaing dengan produsen otomotif negara lain. Apalagi, persaingan industri otomotif dinilai semakin ketat antarnegara-negara ASEAN.

“Indonesia menang karena pasar domestiknya yang besar, sehingga ekspornya bisa tertolong karena efisen,” kata Bob Azam, Executive General Manager PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia di Jakarta 6 Mei 2014.

Menurut Azam, komponen biaya produksi otomotif di Indonesia dinilai sudah tidak murah lagi. Dia mencontohkan upah buruh sektor otomotif sudah mencapai Rp 3,5 juta–lebih rendah jika dibanding Thailand yang upah buruhnya masih sekitar Rp. 3,2 juta.

Biaya listrik di Indonesia pun dinilai lebih mahal dibanding Malaysia. Belum lagi jika ditambah dengan interest rate (suku bunga bank) yang sudah mencapai 7,5 persen. “Sebenarnya, Indonesia sudah dalam kondisi yang tidak kompetitif.”

Azam berkata, komponen listrik industri otomotif hanya sekitar 5 persen dari total biaya produksi. Meski kecil, bukan berarti tak berdampak. “Saya mengkhawatirkan industri supporting otomotif yang justru merasakan dampak terbesarnya,” kata Azam.

AMIR TEJO
Frost Sullivan: Penjualan LCGC capai 125.000 unit
Oleh Fitri Nur Arifenie – Rabu, 05 Februari 2014 | 18:17 WIB

kontan

JAKARTA. Mobil murah alias Low Cost Green Car (LCGC) akan menjadi primadona baru buat industri otomotif di dalam negeri. Frost and Sullivan memprediksi penjualan mobil murah mengalami kenaikan di tahun 2014 ini mengalami kenaikan lebih dari 100%.
Tahun lalu, penjualan mobil murah baru sekitar 50.000 unit. Di tahun 2014 ini, penjualan mobil murah bisa mencapai 120.000-125.000 unit. “Penjualan LCGC akan menjadi pendorong utama penjualan mobil tahun 2014,” ujar Vivek Vaidya, Vice President Automotive & Transportation Asia Pacific Frost & Sullivan.
Menurut Vaidya, plafon harga LGCC yang ditawarkan oleh produsen mobil membuat konsumen pembeli pertama (first time buyer) meningkat. Sebab, konsumen dengan daya beli terbatas akan melirik mobil murah ketimbang mobil bekas.
Selain itu, Kehadiran LCGC berpeluang untuk memberikan kontribusi pada sektor ekspor otomotif. Adapun pasar-pasar yang bisa dijajaki untuk ekspor mobil LCGC adalah Asia, Afrika dan Amerika Latin.
Editor: Hendra Gunawan
Produsen pun menunggu mobil murah
Oleh Cindy Silviana Sukma – Senin, 24 Desember 2012 | 08:55 WIB

kontan

JAKARTA. Tahun 2013 mestinya merupakan tahun yang menggembirakan bagi konsumen mobil, khususnya yang berkocek tipis. Pasalnya, di tahun 2013 ini, akan ada banyak mobil murah, termasuk yang berkonsep ramah lingkungan atau low cost green car (LCGC).

Pilihannya cukup banyak. Grup Astra International, misalnya, sudah memperkenalkan dua mobil murah, Daihatsu Ayla dan Toyota Agya. Harga mobil yang memiliki tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sekitar 84% harganya kemungkinan hanya sekitar Rp 70 juta hingga Rp 80 juta per unit.

Namun, harga sesungguhnya masih menunggu beleid pemerintah yang akan mengatur insentif mobil murah dan ramah lingkungan lewat rancangan aturan low carbon emission program (LCEP). Nissan Motor Corp juga akan meluncurkan mobil murah Datsun. Namun, kemungkinan baru pada tahun 2014. Nissan Motor merampungkan terlebih dulu pabrik baru pada tahun 2013. Pabrik ini akan memproduksi mobil Datsun. Belum lama ini, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia, Kintaro Izumida, bilang, juga masih akan mempelajari beleid tersebut.

Sementara PT Honda Prospect Motor juga sudah menyiapkan pabrik untuk memproduksi mobil dengan konten lokal hingga 80%. “Model ini nantinya jadi ‘kakaknya’ Brio yang akan diproduksi khusus di Indonesia pada tahun depan,” ujar Direktur Pemasaran Honda Prospect, Jonfis Fandy. Honda Prospect merilis Brio, city car teranyarnya, pada Agustus 2012.

LCGC memang menjadi magnet investasi pabrikan otomotif global di Indonesia. KONTAN mencatat, total investasi Grup Toyota, Nissan, Honda dan Suzuki untuk proyek LCGC di Indonesia mencapai Rp 27,9 triliun dalam beberapa tahun mendatang.

Tidak hanya produsen asal Asia, pabrikan otomotif asal Eropa juga tertarik membenamkan investasi di program mobil murah dan ramah lingkungan ini. Di proyek ini, Volkswagen akan menggelontorkan Rp 1,26 triliun untuk membangun pabrik perakitan mobil berkapasitas produksi 50.000 unit per tahun.

Aturan LCGC maupun LCEP menawarkan insentif yang menarik. Misalnya insentif pembebasan bea masuk impor completely knocked down (terurai) dan diskon Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) selama 18 bulan. Insentif lainnya adalah pembebasan bea masuk impor komponen selama delapan tahun. “Syaratnya mobil yang diproduksi hemat bahan bakar minimal 20 kilometer per liter,” ujar Budi Darmadi, Dirjen Industri Otomotif Kementerian Perindustrian, kepada KONTAN, Jumat (21/12).

Dia menjelaskan mobil hijau tak boleh menggunakan bahan bakar bersubsidi dan harus beroktan 92. Mobil LCGC dirancang berkapasitas di bawah 1.200 cc. Sedangkan mobil berkapasitas di atas 1.200 cc mengikuti ketentuan LCEP. “Insentif dan syaratnya berbeda-beda, tergantung jenis mobil dan kapasitasnya. Jadi detailnya tunggu keluar,” tambah Budi.

Pemerintah siap menerbitkan beleid mobil hijau di akhir tahun ini. “Secepatnya, sekarang sudah dalam proses legal administration,” ucap Budi.

Ketua Gaikindo, I Jongkie D Sugiarto, menilai insentif atas mobil LCGC dan LCEP tentu menarik bagi Agen Tunggal Pemegang Merek (ATPM). Meski belum jelas kapan kebijakan mobil hijau akan terbit, dua ATPM terus memasarkan mobil LCGC. AUTO2000 telah menerima lebih dari 12.000 unit inden untuk Toyota Agya. Sedangkan Astra International-Daihatsu Salese Operation mencatat inden Daihatsu Ayla mencapai lebih dari 5.000 unit hingga November 2012.

Tinggalkan komentar

search previous next tag category expand menu location phone mail time cart zoom edit close